YOGYAKARTA – Dalam menyemarakan Milad Muhammadiyah yang ke-112, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian Inklusif di Masjid Islamic Center UAD pada hari Ahad, (10/11). Pengajian ini dihadiri oleh Wakil Rektor Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD yaitu Dr. H. Nur Kholis, M.Ag., Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY yaitu Zainal Arifin,Ketua Lazis UAD yang diwakili, Ketua Takmir Masjid IC UAD yaitu Dr. Riduwan, M.Ag., Kepala LPSI yaitu H. Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. sekaligus menjadi pemateri pada pengajian kali ini, serta dihadiri pula para kepala bidang LPSI dan jamaah masyarakat Difabel se-Yogyakarta.
Pengajian ini membawa tema “Ibadah Inklusif: Menghargai Keberagaman dan Kemudahan dalam beribadah”. Acara ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an Tim TPQ Inklusif Ibnu Ummi Maktum PWM DIY.
Sambutan yang pertama disampaikan oleh Ketua MPKS PWM DIY Zainal Arifin, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena bisa menyelenggarakan pengajian HIDIMU di masjid ramah difabel ini. Zainal menyampaikan bahwa ada 400 lebih anggota HIDIMU se-DIY. Bahkan dari Cabang Bambanglipuro membentuk HISIMU yang merupakan himpunan disabilitas di tingkat cabang pertama di Indonesia. Bersama Muhammadiyah Difabel Center MPKS DIY yang dikomandai Dr. Fandi Akhmad sudah mendampingi HIDIMU dalam semua program kegiatan.
“Di sisi keagamaan, kajian inklusif ini sudah berjalan dengan rutin. Dan juga berharap di sisi ekonomi juga pendidikan bisa berkolaborasi dengan keluarga besar UAD. Kita berharap program-program kita MPKS bersama HIDIMU ini bisa lebih erat lagi kolaborasinya. Kami di MPKS selain bersama teman-teman difabel kita ada program yang lainnya bersama dengan panti asuhan ada 24 se-DIY dengan anak- asuhnya kurang lebih 1.200. di Ramadhan tahun lalu, alhamdulillah tercapai buka bersama di masjid baru di UNISA. Kemudian juga program bersama Para lansia, dan ambulance yang memadai untuk masyarakat.” Terangnya.
Wakil Rektor bidang AIK yaitu Dr. H. Nur Kholis, M.Ag. menyampaikan rasa sangat bangga karena adanya pengajian inklusif ini. Pengajian ini adalah salah satu rangkaian dalam memeriahkan Milad Muhammadiyah ke-112 yang bertemakan Menghadirkan kemakmuran untuk semua.
“Tentu majelis ilmu ini luar biasa bagus. Karena dasar kebahagiaan itu memang pengetahuan. Maka sejak semula nabi kita ingin umatnya Bahagia itu beliau menyampaikan bahwa “carilah ilmu dari ayunan hingga liang lahat. Artinya Rasulullah itu menginginkan kita hidup Bahagia. Ya tentu arahnya dari pengajian. Karena dengan pengajian, maka kita akan tahu amal-amal apa yang harus dilaksanakan. Dan ama-amal itu yang menghantar kebahagiaan kita di akhirat. “ungkap Nur Kholis.
Dalam pengajian inklusif ini, Rahmadi menyampaikan bahwa Allah SWT memberikan tanggung jawab kepada manusia karena ada kemampuan untuk memilih. Dalam hidup ini, sesuatu yang tidak dapat memilih, maka itu tidak dipertanggungjawabkan. Contohnya dilahirkan oleh bapak-ibu dan jenis kelamin. Dan contoh yang memilih adalah menjadi orang baik. Dalam memilih yang terbaik itu Allah sudah memberikan petunjuk di dalam al-Qur’an yaitu petunjuk memandang hidup dan menjalani kehidupan.
“Dan dalam prinsip ajaran Islam itu ada 4, yaitu Ilahiyah yaitu bersumber pada Allah SWT. kedua. Syumuliyah yaitu agama Islam adalah agama universal bisa untuk semua orang di manapun kapanpun. Ketiga, akhlaqiyah yaitu mengedepankan akhlak. Dan terakhir, Taisir. Yaitu memberikan kemudahan atau meringankan kesulitan dan prinsip taisir ini berlaku baik dalam hal-hal yang iushul maupun furu’.” Jelasnya.
Sebagaimana dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 185:
يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ
”…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran…”
Dan dalam hadis disebutkan, Dari Abu Hurairah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya agama (Islam) mudah, tidak ada seorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah. Maka bersikap luruslah, mendekatlah, berbahagialah dan manfaatkanlah waktu pagi, sore dan ketika sebagian malam tiba.” (HR. Bukhari, dan pada sebuah lafaz Bukhari disebutkan, “Sedehanalah, sederhanalah niscaya kalian akan sampai.”)
Dalam penjelasan Rahmadi, bahwa ajaran Islam didasarkan pada kemudahan dan menghilangkan kesulitan bagi manusia. Dan dalam riwayat lain disebutkan oleh Aisyah bahwa dia berkata: “Tidaklah Rasulullah merasai bingung terhadap dua pilihan melainkan beliau akan memilih perkara yang lebih mudah (ringan) selama hal itu tidak mengandung dosa.” (H.R. Bukhari)
Kemudahan pertama yaitu pada al-Qur’an, di mana al-Qur’an mudah dibaca dan dihafal oleh anak kecil maupun lansia, isi kandungannya mudah dipahami. Lalu kemudahan dalam berakidah. Orang mau masuk Islam itu hanya dengan mengucap syahadat dengan hati yang ridha, dan jika orang itu mati dengan keadaan membawa tauhid meski membawa dosa juga, maka dengan izin Allah akan diampuni. Lalu kemudahan dalam beribadah, ibadah sangat beragam bentuknya baik itu shalat, zakat, puasa dan lainnya. Dan semua itu terdiri dari wajib dan sunnah, serta dalam tatacara pun bervariasi sehingga dilaksanakan sesuai kemampuan.
Dan kemudahan-kemudahan lainnya baik pada shalat, puasa, berhaji, berzikir, bahkan setiap salah dan lupa yang tidak disengaja, Allah SWT memaafkan umatnya yang bertaubat. Semua kemudahan ini apalagi dalam beribadah sudah diatur oleh syariat Islam. (Len, Diy).
Bersama Memahami Islam: Momen Pengajian Inklusif LPSI
/in Berita /by afifYOGYAKARTA – Dalam menyemarakan Milad Muhammadiyah yang ke-112, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian Inklusif di Masjid Islamic Center UAD pada hari Ahad, (10/11). Pengajian ini dihadiri oleh Wakil Rektor Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD yaitu Dr. H. Nur Kholis, M.Ag., Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY yaitu Zainal Arifin,Ketua Lazis UAD yang diwakili, Ketua Takmir Masjid IC UAD yaitu Dr. Riduwan, M.Ag., Kepala LPSI yaitu H. Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. sekaligus menjadi pemateri pada pengajian kali ini, serta dihadiri pula para kepala bidang LPSI dan jamaah masyarakat Difabel se-Yogyakarta.
Pengajian ini membawa tema “Ibadah Inklusif: Menghargai Keberagaman dan Kemudahan dalam beribadah”. Acara ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an Tim TPQ Inklusif Ibnu Ummi Maktum PWM DIY.
Sambutan yang pertama disampaikan oleh Ketua MPKS PWM DIY Zainal Arifin, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena bisa menyelenggarakan pengajian HIDIMU di masjid ramah difabel ini. Zainal menyampaikan bahwa ada 400 lebih anggota HIDIMU se-DIY. Bahkan dari Cabang Bambanglipuro membentuk HISIMU yang merupakan himpunan disabilitas di tingkat cabang pertama di Indonesia. Bersama Muhammadiyah Difabel Center MPKS DIY yang dikomandai Dr. Fandi Akhmad sudah mendampingi HIDIMU dalam semua program kegiatan.
“Di sisi keagamaan, kajian inklusif ini sudah berjalan dengan rutin. Dan juga berharap di sisi ekonomi juga pendidikan bisa berkolaborasi dengan keluarga besar UAD. Kita berharap program-program kita MPKS bersama HIDIMU ini bisa lebih erat lagi kolaborasinya. Kami di MPKS selain bersama teman-teman difabel kita ada program yang lainnya bersama dengan panti asuhan ada 24 se-DIY dengan anak- asuhnya kurang lebih 1.200. di Ramadhan tahun lalu, alhamdulillah tercapai buka bersama di masjid baru di UNISA. Kemudian juga program bersama Para lansia, dan ambulance yang memadai untuk masyarakat.” Terangnya.
Wakil Rektor bidang AIK yaitu Dr. H. Nur Kholis, M.Ag. menyampaikan rasa sangat bangga karena adanya pengajian inklusif ini. Pengajian ini adalah salah satu rangkaian dalam memeriahkan Milad Muhammadiyah ke-112 yang bertemakan Menghadirkan kemakmuran untuk semua.
“Tentu majelis ilmu ini luar biasa bagus. Karena dasar kebahagiaan itu memang pengetahuan. Maka sejak semula nabi kita ingin umatnya Bahagia itu beliau menyampaikan bahwa “carilah ilmu dari ayunan hingga liang lahat. Artinya Rasulullah itu menginginkan kita hidup Bahagia. Ya tentu arahnya dari pengajian. Karena dengan pengajian, maka kita akan tahu amal-amal apa yang harus dilaksanakan. Dan ama-amal itu yang menghantar kebahagiaan kita di akhirat. “ungkap Nur Kholis.
Dalam pengajian inklusif ini, Rahmadi menyampaikan bahwa Allah SWT memberikan tanggung jawab kepada manusia karena ada kemampuan untuk memilih. Dalam hidup ini, sesuatu yang tidak dapat memilih, maka itu tidak dipertanggungjawabkan. Contohnya dilahirkan oleh bapak-ibu dan jenis kelamin. Dan contoh yang memilih adalah menjadi orang baik. Dalam memilih yang terbaik itu Allah sudah memberikan petunjuk di dalam al-Qur’an yaitu petunjuk memandang hidup dan menjalani kehidupan.
“Dan dalam prinsip ajaran Islam itu ada 4, yaitu Ilahiyah yaitu bersumber pada Allah SWT. kedua. Syumuliyah yaitu agama Islam adalah agama universal bisa untuk semua orang di manapun kapanpun. Ketiga, akhlaqiyah yaitu mengedepankan akhlak. Dan terakhir, Taisir. Yaitu memberikan kemudahan atau meringankan kesulitan dan prinsip taisir ini berlaku baik dalam hal-hal yang iushul maupun furu’.” Jelasnya.
Sebagaimana dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 185:
يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ
”…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran…”
Dan dalam hadis disebutkan, Dari Abu Hurairah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya agama (Islam) mudah, tidak ada seorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah. Maka bersikap luruslah, mendekatlah, berbahagialah dan manfaatkanlah waktu pagi, sore dan ketika sebagian malam tiba.” (HR. Bukhari, dan pada sebuah lafaz Bukhari disebutkan, “Sedehanalah, sederhanalah niscaya kalian akan sampai.”)
Dalam penjelasan Rahmadi, bahwa ajaran Islam didasarkan pada kemudahan dan menghilangkan kesulitan bagi manusia. Dan dalam riwayat lain disebutkan oleh Aisyah bahwa dia berkata: “Tidaklah Rasulullah merasai bingung terhadap dua pilihan melainkan beliau akan memilih perkara yang lebih mudah (ringan) selama hal itu tidak mengandung dosa.” (H.R. Bukhari)
Kemudahan pertama yaitu pada al-Qur’an, di mana al-Qur’an mudah dibaca dan dihafal oleh anak kecil maupun lansia, isi kandungannya mudah dipahami. Lalu kemudahan dalam berakidah. Orang mau masuk Islam itu hanya dengan mengucap syahadat dengan hati yang ridha, dan jika orang itu mati dengan keadaan membawa tauhid meski membawa dosa juga, maka dengan izin Allah akan diampuni. Lalu kemudahan dalam beribadah, ibadah sangat beragam bentuknya baik itu shalat, zakat, puasa dan lainnya. Dan semua itu terdiri dari wajib dan sunnah, serta dalam tatacara pun bervariasi sehingga dilaksanakan sesuai kemampuan.
Dan kemudahan-kemudahan lainnya baik pada shalat, puasa, berhaji, berzikir, bahkan setiap salah dan lupa yang tidak disengaja, Allah SWT memaafkan umatnya yang bertaubat. Semua kemudahan ini apalagi dalam beribadah sudah diatur oleh syariat Islam. (Len, Diy).
Pengumuman kelulusan Uji Kompetensi Tahsin Kelas Setelah UTS Semester Gasal TA 2024/2025
/in Pengumuman /by afifAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Berikut Pengumuman Kelulusan Uji Kompetensi Membaca Al-Quran
Bagi Mahasiswa yang terdapat namanya dalam daftar dibawah ini maka dinyatakan lulus uji kompetensi dan tidak perlu lagi mengikuti perkuliahan Tahsin
Mahasiswa yang namanya tidak ada didaftar, mohon maaf anda belum lulus uji kompetensi dan wajib mengikuti perkuliahan Tahsin yang dilakukan secara offline mulai tanggal 18 November 2024 – 4 Januari 2025 secara offline. Untuk jadwal dan pembagian kelasnya silahkan bisa dikomunikasikan dengan TU fakultas/prodi.
Prodi Farmasi
Prodi Bisnis Makanan & Ekonomi Pembangunan
Prodi Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris
Prodi PBio, PFis, PMat, PPKN, PVTE
Prodi Ilmu Komunikasi
Prodi Sastra Indonesia dan Sastra Inggris
Prodi Hukum
Prodi Psikologi
Prodi Teknik Kimia
Jadwal Uji Kompetensi Tahsin Kelas Setelah UTS gasal 2024-2025
/in Pengumuman /by afifAssalamualaikum berikut jadwal uji kompetensi kemampuan baca al-quran khusus mahasiswa yang mengambil Sertifikasi Tahsinul Quran kelas setelah UTS gasal TA. 2024 – 2025
Ketentuan uji kompetensi kemampuan baca Al-Quran
1. Peserta harap hadir pada tempat dan waktu yang sudah ditentukan
2. Peserta mengunakan pakaian syar’i dan sopan
3. Bagi mahasiswa yang telah memenuhi kriteria kelulusan maka dinyatakan lulus pada mata kuliah Tahsinul Qur’an.
4. Bagi mahasiswa yang tidak lulus uji kompetensi baca Al-Qur’an maka akan mengikuti kuliah Tahsinul Qur’an pada tanggal 18 November 2024 – 4 Januari 2025 secara offline
jadwal bisa di lihat dibawah ini
Baitul Arqom Pegawai Baru Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2024
/in Berita /by afifYogyakarta, 16 Oktober 2024 – Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan program Baitul Arqam untuk pegawai baru pada 16-17 Oktober 2024. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium BBPPMPV Seni dan Budaya dengan mengusung tema “Meneguhkan Peran Strategis Pegawai dalam Menggerakkan Dakwah Muhammadiyah”.
Berdasarkan Pedoman Perkaderan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah -’Aisyiyah Tahun 2018 Majelis Pendidikan Tinggi dan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Prosedur Operasional Pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Dosen dan Karyawan, Nomor: AIK-UAD-04, setiap pegawai baru UAD wajib mengikuti Baitul Arqam pegawai baru. Setiap pegawai minimal akan mengikuti dua kali BA selama di UAD, yaitu ketika masuk sebagai pegawai baru dan ketika akan memasuki masa purna pegawai.
LPSI berkolaborasi dengan Majelis Pengembangan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam penyelenggaraan acara ini. Pembukaan dihadiri oleh jajaran pimpinan UAD, termasuk Rektor UAD Prof. Dr. Mukhlas, M.T., Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Dr. Nur Kholis, M.Ag., serta Kepala LPSI UAD Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum.
Rahmadi Wibowo Suwarno menyampaikan bahwa peserta Baitul Arqam berjumlah 48 orang, terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan staf temporary. “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang ajaran Islam sesuai dengan manhaj Muhammadiyah,” ujarnya.
Dr. Nur Kholis, M.Ag. dalam sambutannya menekankan pentingnya partisipasi aktif peserta. “Kami berharap peserta tidak hanya mengikuti Baitul Arqam sebagai formalitas, tetapi benar-benar menghayati dan mengamalkan ilmu yang didapat,” tegasnya.
Rektor UAD, Prof. Dr. Mukhlas, M.T., secara resmi membuka kegiatan ini dan menyerahkan peserta secara simbolis kepada Master of Training, Dr. Hardi Santosa, M.Pd.
Baitul Arqam pegawai baru dilaksanakan selama 2 hari 1 malam dengan jumlah 18 JPL, durasi setiap JPL yaitu 45 menit, meliputi aktivitas penyampaian materi, sholat lail, fathul qulub, outbond, dan penyusunan RTL (penugasan terstruktur). Pelaksanaan BA pegawai baru UAD dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas untuk dosen dan kelas untuk tendik. Diharapkan melalui kegiatan ini, peserta dapat lebih memahami Muhammadiyah dan melaksanakan ibadah sesuai tuntunan Majelis Tarjih. (Len).
UAD Selenggerakan Pengajian Peringati Maulid Nabi Muhammad
/in Berita /by afifSabtu, 18 Rabi’ul Awal 1446 H bertepatan dengan 21 September 2024, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Pengajian ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Dr. Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag., M.Ag, yang juga menjadi penceramah.
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Badan Pengurus Harian (BPH) UAD Ir. Azman Latif, Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., Rektor UAD Prof. Dr. Mukhlas, M.T., Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., Wakil Rektor Sumber Daya Manusia (SDM) Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum., dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M. Hadir pula seluruh dekan, kepala unit kerja, serta dosen dan tenaga pendidik di lingkungan UAD.
Kegiatan diawali dengan pembacaan Juz 30 yang dipimpin oleh Diyan Fathurrahman, S.Ag., M.Pd., diikuti penayangan video laporan tahunan Lazismu UAD untuk periode Januari hingga Agustus 2024. Acara resmi dibuka dengan pembacaan basmalah oleh pembawa acara, Sri Namo Lestari, S.Th.I., yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala LPSI UAD, Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. Ia berharap pengajian ini dapat menginspirasi peserta untuk meneladani Rasulullah SAW, sehingga dapat menjadi umat yang baik. Rahmadi juga menginformasikan tentang Semarak Milad Muhammadiyah ke-112 yang insyaAllah akan diadakan pada bulan Oktober, dengan puncak acara berupa apel akbar.
“Izin menginfokan bahwa Lazismu UAD telah menerima infak sebesar Rp50.000.000,00, yang diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam waktu dekat, Lazismu UAD juga akan menyalurkan air bersih ke Gunungkidul, khususnya di daerah Paliyan, sebanyak 50 tangki,” terang Rahmadi.
Rektor UAD, Prof. Mukhlas, dalam sambutannya berharap peringatan Maulid Nabi ini dapat memberikan pelajaran tentang akhlak mulia yang dicontohkan oleh Nabi SAW, seperti sikap jujur, dapat dipercaya, selalu menyampaikan kebenaran, dan cerdas. Ia mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama meningkatkan produktivitas kerja dengan menjadikan akhlak Rasulullah SAW sebagai dasar dan mempererat rasa kasih sayang di lingkungan UAD.